Secara sederhana, saham blue chip adalah jenis saham dari perusahaan besar yang telah terbukti stabil dan menguntungkan selama bertahun-tahun. Istilah “blue chip” diadopsi dari poker game, di mana chip biru di permainan poker memiliki nilai tertinggi.
Saham blue chip artinya saham yang dianggap paling aman, mengingat perusahaan penerbit saham tersebut umumnya memiliki posisi dominan di industrinya (market leader), serta memiliki kinerja keuangan yang stabil bahkan di tengah ketidakpastian ekonomi.
Perusahaan seperti Apple, Microsoft, Amazon, dan Coca-Cola adalah contoh saham blue chip luar negeri yang terdaftar di bursa Amerika. Sementara di Indonesia, saham-saham seperti Bank Central Asia (BBCA) dan Telkom Indonesia (TLKM) adalah beberapa contoh saham blue chip.
Keunggulan Saham Blue Chip
Saham blue chip memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya populer di kalangan investor, terutama bagi mereka yang mencari investasi jangka panjang. Keunggulan tersebut meliputi:
- Stabilitas: Saham blue chip berasal dari perusahaan yang telah teruji waktu dan memiliki rekam jejak solid dalam menghasilkan keuntungan, bahkan di tengah resesi atau krisis ekonomi.
- Dividen yang Konsisten: Ada sebagian saham blue chip yang membayar dividen besar, menjadikannya menarik bagi investor yang menginginkan pendapatan pasif. Perusahaan seperti Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dikenal sebagai emiten yang sering memberikan dividen menarik.
- Likuiditas Tinggi: Karena permintaan yang tinggi dari investor institusi dan ritel, harga saham blue chip umumnya sangat likuid dan stabil sehingga investor bisa membeli atau menjual saham dengan cepat.
- Pertumbuhan Jangka Panjang: Investasi di saham blue chip jangka panjang cenderung menghasilkan return yang stabil. Meski tidak memberikan profit cepat seperti saham spekulatif, jenis saham ini menawarkan keamanan yang sangat baik.
Saham Blue Chip Apa Saja di 2024?
Tahun 2024, pasar saham diperkirakan tetap menghadirkan beberapa saham blue chip dengan kinerja yang stabil. Beberapa contoh saham blue chip terbaik yang diprediksi akan tetap menarik di 2024 antara lain:
- Bank Central Asia (BCA): Sebagai bank swasta terbesar di Indonesia, BCA menawarkan stabilitas dan pertumbuhan nilai pasar yang konsisten. Saham ini menjadi favorit banyak investor karena kinerjanya yang solid dan konsisten membayar dividen.
- Telkom Indonesia: Raksasa telekomunikasi ini dikenal karena posisinya yang dominan di pasar Indonesia. Dividen Telkom juga termasuk yang paling konsisten.
- Unilever Indonesia: Salah satu saham konsumsi terbesar di Indonesia, Unilever telah menjadi andalan dalam banyak portofolio investor karena reputasinya yang kuat dan kemampuannya menghasilkan laba bersih yang solid.
- Astra International: Astra merupakan perusahaan konglomerat terbesar di Indonesia dengan portofolio bisnis yang luas, mulai dari otomotif hingga alat berat, menjadikannya salah satu saham blue chip dengan prospek jangka panjang yang cerah.
Saham Blue Chip Indonesia: Stabil di Tengah Ketidakpastian
Investasi di saham blue chip Indonesia bisa menjadi pilihan yang cerdas, terutama bagi investor yang ingin memanfaatkan potensi pertumbuhan ekonomi negara yang terus berkembang. Dalam jangka panjang, saham-saham ini memberikan stabilitas, pendapatan dividen, serta potensi capital gain yang menarik.
Di tengah ketidakpastian global yang terjadi, seperti inflasi tinggi atau kenaikan suku bunga, saham blue chip lokal tetap mampu menunjukkan kinerja yang lebih baik dibanding saham-saham berisiko tinggi lainnya. Kekuatan fundamental dari perusahaan-perusahaan tersebut memungkinkan mereka untuk tetap beroperasi dengan baik meskipun kondisi ekonomi makro tidak ideal.
Cara Beli Saham Blue Chip
Berikut adalah cara beli saham blue chip:
- Buka Rekening Saham di Sekuritas: Pertama-tama, silakan buka rekening efek di perusahaan sekuritas. Banyak sekuritas Indonesia yang bagus dan terdaftar di OJK, seperti Mandiri Sekuritas, BNI Sekuritas, dan Mirae Asset Sekuritas yang menyediakan akses untuk berinvestasi di saham blue chip.
- Pilih Saham yang Ingin Dibeli: Setelah membuka rekening dan menyetor dana, langkah berikutnya adalah memilih saham blue chip yang ingin dibeli. Anda dapat melakukan riset fundamental atau mengikuti rekomendasi dari analis. Baca juga: Panduan Beli Saham Luar Negeri.
- Transaksi Melalui Aplikasi: Sebagian besar transaksi saham kini dapat dilakukan melalui aplikasi trading. Beberapa contoh aplikasi saham yang user friendly seperti HOTS dari Mirae Sekuritas dan IPOT dari Indo Premier. Dari sini, Anda dapat membeli saham blue chip dengan mudah.
- Tentukan Jumlah Saham: Tentukan jumlah saham yang ingin dibeli sesuai dengan modal Anda. Pastikan juga untuk memperhatikan harga saham blue chip yang ingin dibeli, karena saham blue chip cenderung memiliki harga yang lebih tinggi dibanding saham lainnya.
- Monitor Kinerja Saham: Setelah membeli saham, terus pantau kinerjanya melalui laporan keuangan atau berita terbaru, serta ikuti terus tren ekonomi makro yang sering kali memengaruhi kinerja dan harga saham perusahaan.
Saham Blue Chip Dividen Besar
Untuk investasi jangka panjang, investor biasanya fokus pada saham blue chip yang memberikan dividen besar. Dividen adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham, dan ini biasanya dibagikan secara berkala (setiap kuartal atau tahunan). Di Indonesia, saham TLKM dan BBRI dikenal dengan pembayaran dividen yang konsisten dan menjanjikan.
Kesimpulan
Investasi di saham blue chip adalah pilihan yang cocok untuk investor konservatif (tipe risk averse) dan mencari passive income yang konsisten. Dengan perusahaan yang memiliki reputasi baik, jenis saham blue chip memberikan keamanan dan stabilitas lebih dibandingkan saham spekulatif.
Di tahun 2024, beberapa contoh saham blue chip seperti BBCA, TLKM, dan BBRI masih menjadi pilihan utama investor di Indonesia. Dengan potensi dividen yang besar dan pertumbuhan yang stabil, saham blue chip layak dipertimbangkan dalam portofolio investasi.
