Saat melamar pekerjaan, pelamar dengan pengalaman yang luas dan kualifikasi yang tinggi sering kali dianggap sebagai keunggulan. Namun, situasi tertentu, kualifikasi yang melebihi ekspektasi atau pengalaman yang berlebihan dapat menjadi penghalang. Kandidat ini dianggap overqualified dan sering kali ditolak HRD perusahaan karena merasa bahwa mereka akan merasa bosan, tidak termotivasi, atau cepat meninggalkan pekerjaan tersebut.
Namun, dengan strategi yang tepat, status calon karyawan overqualified bisa diubah menjadi keuntungan dan nilai tambah. Berikut adalah beberapa tips mengatasi situasi ini ketika melamar kerja.
1. Sesuaikan CV dengan Pekerjaan yang Dilamar
Salah satu cara mengatasi masalah overqualified saat melamar kerja adalah dengan menyesuaikan CV dengan posisi yang dilamar. Anda tidak perlu mencantumkan seluruh riwayat pekerjaan atau semua pencapaian besar yang tidak relevan dengan posisi yang dituju.
Fokus pada keterampilan yang sesuai dengan deskripsi pekerjaan (job desc), dan sesuaikan pengalaman yang Anda tonjolkan agar sejalan dengan kebutuhan perusahaan. Hindari memasukkan informasi yang bisa membuat Anda terlihat “terlalu senior” jika hal tersebut tidak diperlukan.
Contoh, jika Anda melamar sebagai junior manager tetapi memiliki pengalaman sebagai senior manager, cobalah untuk menekankan pengalaman manajemen proyek tanpa terlalu banyak menyebutkan jabatan senior yang pernah Anda pegang.
2. Tunjukkan Motivasi dan Komitmen Jangka Panjang
Salah satu alasan perusahaan menolak pelamar overqualified adalah karena mereka khawatir kandidat akan merasa tidak puas dan meninggalkan perusahaan dalam waktu singkat. Untuk mengatasi kekhawatiran ini, sangat penting untuk menunjukkan motivasi Anda yang tulus serta komitmen untuk posisi tersebut.
Dalam surat lamaran atau interview, jelaskan mengapa Anda tertarik dengan posisi tersebut meskipun mungkin tampak lebih rendah dibandingkan dengan pengalaman atau kualifikasi Anda. Fokus pada aspek pekerjaan yang sesuai dengan tujuan karier jangka panjang, atau mungkin menjelaskan bahwa Anda mencari work-life balance yang lebih baik atau pergeseran karier ke arah yang berbeda.
3. Jelaskan Alasan Anda Melamar Posisi Tersebut
Saat wawancara, HRD mungkin akan bertanya mengapa Anda melamar posisi yang lebih rendah dari yang sesuai dengan kualifikasi Anda. Ini adalah momen penting untuk menjawab dengan bijak.
Berikan alasan yang meyakinkan, seperti:
- Keinginan untuk pindah industri: Anda mungkin ingin mengeksplorasi bidang baru yang lebih sesuai dengan minat Anda.
- Fleksibilitas kerja: Anda mencari keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
- Perubahan fokus karier: Anda ingin fokus pada pengembangan keterampilan tertentu yang lebih relevan dengan posisi yang dilamar, meskipun peran tersebut tampak lebih junior.
Contoh jawaban yang tepat bisa seperti: “Saya tertarik pada posisi ini karena saya ingin memperdalam keterampilan teknis saya dalam [bidang tertentu], dan saya percaya bahwa posisi ini memberikan kesempatan untuk itu.”
4. Tunjukkan Kesiapan untuk Belajar
Meskipun Anda memiliki pengalaman yang lebih dari cukup, penting untuk menunjukkan kepada perusahaan bahwa Anda tetap siap dan terbuka untuk belajar. Hal ini bisa menjadi cara untuk mengatasi pandangan bahwa calon karyawan overqualified cenderung “merasa sudah tahu segalanya.”
Tekankan bahwa setiap peran menawarkan kesempatan belajar baru. Misalnya, sampaikan bahwa meskipun Anda memiliki pengalaman manajemen, Anda ingin belajar lebih banyak tentang budaya perusahaan, proses internal, atau teknologi tertentu yang digunakan di perusahaan tersebut.
Dengan cara ini, Anda menegaskan bahwa meskipun Anda memiliki kualifikasi lebih, Anda tidak akan berhenti berkembang.
5. Buat HRD Melihat Anda sebagai Investasi Jangka Panjang
HRD khawatir bahwa kandidat overqualified akan cepat mencari pekerjaan yang lebih tinggi. Untuk menepis kekhawatiran ini, penting untuk memposisikan diri Anda sebagai investasi jangka panjang bagi perusahaan.
Fokus menjelaskan bagaimana pengalaman Anda dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Tawarkan keahlian tambahan yang memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan, misalnya melalui mentoring bagi anggota tim yang lebih junior, atau membantu mempercepat proyek-proyek penting karena pengalaman Anda.
Contoh pernyataan bisa berupa: “Dengan pengalaman saya, saya tidak hanya dapat memenuhi tugas-tugas utama, tetapi juga membantu tim tumbuh dan berkembang lebih cepat.”
6. Tetap Realistis tentang Gaji
Salah satu kekhawatiran lain dari perusahaan ketika menghadapi pelamar overqualified adalah masalah gaji. Perusahaan mungkin khawatir bahwa mereka tidak mampu membayar gaji sesuai dengan ekspektasi Anda. Untuk mengatasi hal ini, Anda perlu siap berbicara secara terbuka mengenai gaji. Pahami cara nego gaji yang tepat.
Sebelum wawancara, lakukan riset tentang kisaran gaji yang sesuai untuk posisi tersebut. Jika Anda bersedia menerima gaji yang lebih rendah dari pekerjaan sebelumnya, pastikan untuk menjelaskan alasannya dengan jelas. Mungkin Anda lebih menghargai kesempatan bekerja di perusahaan yang diminati, atau mencari stabilitas pekerjaan daripada gaji yang tinggi.
7. Tekankan Keseimbangan dan Tujuan Pribadi
Terakhir, jangan ragu untuk menyatakan tujuan pribadi yang mungkin berbeda dari sebelumnya. Beberapa calon karyawan overqualified melamar posisi yang lebih rendah karena ingin mencapai keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. Mungkin Anda sudah mencapai titik dalam karier di mana fokus Anda bukan lagi pada jabatan atau tanggung jawab besar, melainkan pada kualitas hidup.
Misalnya, Anda bisa mengatakan bahwa Anda memilih peran yang lebih sederhana karena ingin memiliki lebih banyak waktu untuk hal-hal di luar pekerjaan, tanpa harus mengorbankan kontribusi profesional yang signifikan.
Penutup: Itulah tips mengatasi overqualified dalam melamar kerja yang bisa membantu pelamar untuk tetap dipertimbangkan oleh HRD. Bahkan, dengan strategi yang tepat, kandidat dengan kualifikasi yang lebih justru bisa menjadi keunggulan dan memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Selain pastikan Anda juga menghindari kesalahan umum saat melamar kerja.