Career gap, career break, atau employment gap mengacu pada jeda kerja, suatu periode di mana seseorang tidak bekerja selama beberapa bulan atau bahkan tahun. Meskipun memiliki jeda kerja adalah hal yang umum terjadi, banyak pencari kerja merasa khawatir bagaimana hal ini akan dipandang oleh pemberi kerja.
Dalam situasi tertentu, seperti pandemi atau situasi pribadi, break dari pekerjaan mungkin tidak bisa dihindari. Namun, Anda bisa mengambil langkah tepat untuk mengatasi jeda karier dan memahami cara menjelaskan employment gap dalam CV secara profesional dan meyakinkan.
Penyebab Employment Gap
Ada banyak alasan mengapa seseorang memiliki jeda dalam karier mereka, baik bersifat pribadi maupun profesional. Berikut penyebab employment gap yang paling umum:
- Kesehatan Pribadi atau Keluarga: Perawatan anggota keluarga atau mengatasi masalah kesehatan pribadi seringkali menjadi alasan utama jeda kerja.
- Melanjutkan Pendidikan: Banyak orang mengambil cuti untuk melanjutkan pendidikan mereka atau memperoleh keterampilan baru.
- Pandemi atau Krisis Ekonomi: Situasi seperti pandemi COVID-19 menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan dan tidak segera kembali ke pasar kerja.
- Perjalanan atau Volunteer: Beberapa orang mengambil waktu untuk mengeksplorasi dunia atau terlibat dalam kerja sukarela.
- Merawat Anak: Mengambil cuti untuk merawat anak adalah salah satu alasan yang paling umum, terutama bagi wanita.
- Pertimbangan pindah jalur karier: Beberapa orang mungkin mengambil rehat dari dunia kerja karena butuh waktu untuk mempertimbangkan masuk ke jalur karier baru .
Cara Mengatasi Employment Gap dalam CV
Dalam beberapa kasus, career break mendapatkan pandangan negatif dari HRD. Namun, Anda bisa mengatasi employment gap dalam CV dengan langkah-langkah berikut:
1. Format CV yang Tepat
Salah satu cara mengatasi employment gap secara efektif adalah dengan memilih format CV yang tepat. Jika Anda memiliki jeda yang signifikan, pertimbangkan untuk menggunakan CV fungsional alih-alih CV kronologis.
CV fungsional lebih menonjolkan keterampilan dan pencapaian, daripada urutan waktu kerja. Fokuskan pada keahlian yang relevan dengan pekerjaan yang Anda lamar, sehingga pemberi kerja melihat kemampuan Anda lebih dari sekadar tanggal pekerjaan terakhir.
Baca juga: Panduan Lengkap Review CV yang Menarik HRD
2. Highlight Pencapaian dan Keahlian
Jika Anda mengambil jeda karier untuk memperluas soft skills dan hard skills dengan menjalani pendidikan tambahan, sertakan hal tersebut dalam CV. Misalnya, jika selama jeda kerja Anda mengambil kursus online atau mendapatkan sertifikasi baru, sebutkan ini sebagai bagian dari pengembangan profesional Anda. Pastikan untuk menyoroti pencapaian yang relevan dengan posisi yang dilamar.
3. Isi Career Gap dengan Kegiatan yang Bermakna
Jika Anda pernah bekerja sukarela, mengikuti kursus, atau mengambil proyek freelance selama masa career gap atau career break, pastikan untuk mencantumkannya di CV. Pengalaman ini menunjukkan bahwa Anda tetap produktif dan terus mengasah keterampilan selama periode tidak bekerja. Misalnya, sebutkan proyek freelance yang Anda kelola, keahliah baru yang Anda pelajari, atau inisiatif volunteer yang memperkuat kemampuan leadership Anda.
4. Gunakan Bagian Resume yang Sesuai
Tambahkan bagian khusus dalam CV seperti “Pengalaman Sukarela” atau “Proyek Freelance” untuk menutupi employment gap Anda. Hal ini memungkinkan Anda untuk tetap menunjukkan pengalaman yang relevan, meskipun tidak dalam pekerjaan full-time. Pemberi kerja akan menghargai dedikasi Anda dalam tetap bekerja dan belajar meskipun tidak dalam pekerjaan formal.
Cara Menjelaskan Employment Gap saat Wawancara
Jika Anda salah menjawab pertanyaan interview tentang career break, ini akan menjadi kelemahan diri Anda di mata HRD sehingga Anda berpotensi gagal pada tahap wawancara. Oleh karena itu, butuh persiapan interview yang matang. Dalam kasus ini, berikut cara menjelaskan employment gap saat wawancara kerja:
1. Jujur dan Transparan
Ketika ditanya tentang jeda kerja selama wawancara, penting untuk jujur dan langsung pada alasan Anda. Hindari memberikan informasi yang terlalu pribadi, tetapi sampaikan secara profesional. Sebagai contoh, jika Anda merawat anggota keluarga, katakan bahwa Anda menghabiskan waktu untuk mendukung keluarga dalam situasi kesehatan yang menantang, tetapi Anda sekarang siap untuk kembali bekerja.
2. Fokus pada Hal Positif
Alih-alih menjadikan employment gap sebagai kelemahan, fokuslah pada hal positif yang Anda dapatkan selama jeda tersebut. Jelaskan keterampilan yang Anda kembangkan atau wawasan baru yang Anda peroleh selama periode tersebut. Misalnya, jika Anda mengambil online course, sebutkan bagaimana skills tersebut dapat diterapkan dalam pekerjaan yang Anda lamar.
3. Tunjukkan Kesediaan untuk Kembali Bekerja
Tunjukkan kepada pihak pemberi kerja atau HRD bahwa Anda siap untuk kembali bekerja dan bersemangat untuk melanjutkan karier Anda. Bicarakan tentang bagaimana Anda tetap up-to-date dengan perkembangan industri dan bagaimana Anda siap untuk memberikan kontribusi penuh.
4. Berikan Solusi dan Komitmen
Salah satu cara untuk menjawab pertanyaan tentang employment gap adalah dengan memberikan solusi yang meyakinkan bahwa Anda telah menyelesaikan situasi yang menyebabkan jeda tersebut. Contohnya, jika Anda berhenti bekerja karena alasan kesehatan, tunjukkan bahwa Anda sudah pulih sepenuhnya dan siap untuk kembali ke dunia kerja. Menunjukkan komitmen dan motivasi Anda untuk bekerja akan meyakinkan pemberi kerja.
Contoh Penjelasan Employment Gap dalam CV
Berikut adalah contoh bagaimana cara menjelaskan employment gap dalam CV secara profesional:
Pengalaman Kerja:
ABC Corporation | Project Manager | 2015-2019
- Mengelola proyek pembangunan dengan anggaran $2 juta
- Memimpin tim lintas departemen dalam mencapai target
Jeda Karier | 2019-2020
- Selama jeda karier ini, saya mengikuti pelatihan manajemen proyek tingkat lanjut serta mengambil peran sebagai volunteer di NGO, di mana saya mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan pengelolaan tim.
XYZ Company | Project Manager | 2021-Present
- Mengawasi pelaksanaan proyek transformasi digital dengan hasil penghematan 20% biaya operasional
Kesimpulan
Itulah tips mengatasi dan cara menjelaskan employment gap dalam CV secara profesional. Pada dasarnya, Anda hanya perlu jujur dan fokus pada pengalaman serta skills yang didapatkan selama masa jeda karier.
HRD tidak hanya memperhatikan pengalaman kerja formal, tetapi juga bagaimana Anda mengelola dan memanfaatkan waktu tersebut untuk meningkatkan diri. Sampaikan dengan jujur, fokus pada hal positif, dan tunjukkan kesiapan untuk kembali berkontribusi pada perusahaan, sehingga Anda akan mampu mengatasi employment gap dengan percaya diri.